Minggu, 16 Februari 2014

Aku jadi bingung ya? Ada hubungannya gak sih, dosa dng apa yg terjadi dng pd diri kita? Aku gak tau pantas apa gak aku berpikir begini disaat situasi kritis yg sdg terjadi di Kediri : Gunung Kelud meletus, mengakibatkan penduduk sekitar sedih dng yg terjadi pd mereka, yaitu sekian banyak debu n pasir yg rata hampir sekota Kediri harus diatasi dan dihadapi; harta benda mereka yg terkontaminasi ataupun rusak; keluarga; ekonomi; dll yg membebani pikiran korban dari meletusnya Gunung Kelud. 

Kejadian ini sedikit aku sangkutpaut-kan dng karma (Sorry), mengingat perkataan teman kakakku sewaktu jemput aku dari kota Kediri menuju desa Wates dimana Mbakku tinggal disaat beberapa jam setelah kejadian meletusnya Gunung Kelud. Dia berkata "mungkin daerahmu(mbakku.red) orang'e banyak Dosa e, jadi abu ne banyak lari ke Daerahmu, wong di rumahku aja abu e (yang menghujani rumah) tipis sekali." Memang benar, menurut pengamatan saya *wuihh* selama berada di daerah rawan hujan abu vulkanik, ketebalan abu vulkanik bersifat lokal meskipun area nya tidak jauh berbeda dari daerah2 rawan.

Kata2 teman mbakku sering aku renungkan, kalau dipikir sekilas-bisa saja kata2 tsb ada benarnya. Mengapa aku sampai berpikir demikian?, karena aku tahu betul bagaimana sifat kakakku, memang, dia baik hati, tetapi ada beberapa hal yg pernah dan aku berharap dia tidak berbuat banyak hal yg mengandung Dosa lagi yg membuat aku tercengang akan kelakuan dan sifatnya. Tapi bisa juga Bancana Alam ini tidak ada kaitannya dng hal semacam Karma (Sorry).

Tetapi di lain hal, aku benar2 bersimpati dengan penduduk Kota Kediri atas kejadian Bencana Alam yang telah menimpa mereka. Ma'af kalau kata2ku tidak enak dibaca apalagi dipublikasikan. Peace! :)